Ishak Mekki Membuka Sekolah Lapang Gempabumi dan Tsunami di Kayuagung OKI

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggelar Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami (SLG) perdana di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sabtu (18/10/2025). Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Anggota DPR RI H. Ishak Mekki.
Kegiatan yang dilaksanakan di Kayuagung ini bertujuan untuk membangun budaya sadar, siaga, dan selamat terhadap potensi bencana gempa bumi dan tsunami. Kabupaten OKI menjadi lokasi pertama pelaksanaan Sekolah Lapang Gempa di Provinsi Sumatera Selatan, meski program serupa telah dijalankan BMKG di berbagai daerah sejak tahun 2015.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam sambutannya menyampaikan bahwa wilayah pesisir timur Sumatera, termasuk OKI, berpotensi terdampak aktivitas Megathrust Sunda, sehingga perlu langkah kesiapsiagaan yang kuat melalui edukasi kepada masyarakat.
“Meski belum pernah mengalami gempa atau tsunami besar, kawasan ini tetap berpotensi terdampak. Edukasi seperti ini penting agar masyarakat paham cara menyelamatkan diri jika bencana terjadi,” ujar Daryono.
Sementara itu, Ishak Mekki menegaskan pentingnya literasi kebencanaan untuk meningkatkan kesiapan masyarakat. “Gempa dan tsunami tidak bisa kita prediksi, tapi kesiapsiagaan bisa kita siapkan. Sekolah Lapang seperti ini memberi pengetahuan sekaligus praktik nyata agar masyarakat tanggap bila bencana datang,” katanya.
Bupati OKI H. Michendi Mahzareki, melalui Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat H. Alamsyah, menyampaikan apresiasi atas dipilihnya Kabupaten OKI sebagai tuan rumah kegiatan. Ia menilai kegiatan ini sangat relevan dalam membentuk masyarakat yang tangguh menghadapi bencana.
Sekolah Lapang Gempa Bumi dan Tsunami di OKI melibatkan berbagai unsur, di antaranya BPBD, TNI, Polri, tenaga kesehatan, guru, mahasiswa, serta media massa. Peserta mendapatkan pelatihan teori dan praktik lapangan, seperti simulasi evakuasi, pengenalan zona aman, hingga teknik penyelamatan diri saat terjadi gempa atau tsunami.
Kepala Stasiun BMKG Lampung Utara, Litman ST, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya BMKG dalam memperkuat sinergi dan membangun budaya sadar bencana di seluruh lapisan masyarakat. “Kami berharap, dengan edukasi ini, masyarakat tidak panik dan mampu bertindak cepat serta benar saat bencana terjadi,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, BMKG berharap budaya tanggap bencana semakin mengakar di OKI, menjadi teladan bagi daerah lain di Sumatera Selatan, dan mendorong kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan masyarakat yang tangguh terhadap ancaman gempa bumi dan tsunami.










