Analisis Tingkat Bahaya Kebakaran Meteorologis Bulan Mei Tahun 2021
Indeks bahan bakar halus (FFMC) merupakan suatu indikator mudah-tidaknya serasah (sampah hutan) terbakar dan bahan bakar lainnya yang diintegrasikan/dihubungkan dengan pengaruh cuaca pada beberapa hari sebelumnya. Kode ini dipengaruhi oleh empat unsur cuaca, yaitu: curah hujan, suhu, kelembapan relatif dan kecepatan angin.
Grafik indeks bahan bakar halus (FFMC) di Stasiun Klimatologi Palembang pada 1 Januari hingga 30 Mei 2021menunjukkan persentase indeks bahan bakar halus pada level Rendah sebesar 2.0%,level Sedang 33.1%, level Tinggi 32.5%, dan level Ekstrim 32.5%. Untuk bulan Mei, indeks FFMC pada level Rendah sebesar 0.0%, level Sedang 25.8%, level Tinggi 35.5%, dan pada level Ekstrim 38.7%.
Indeks kekeringan (DC) merupakan peringkat rata-rata kadar air dari bahan organik di bawah permukaan. Kode ini merupakan suatu indikator yang sangat berguna dalam penggunaan bahan bakar di hutan pada musim kering, termasuk jumlah kejadian asap pada lapisan bawah dan merupakan indikator terjadinya kabut asap. Kode ini dipengaruhi oleh dua unsur cuaca, yaitu: curah hujan dan suhu.
Grafik indeks kekeringan (DC) di Stasiun Klimatologi Palembang menunjukkan bahwa kejadian indeks kekeringan dari tanggal 1 Januari hingga 30 Mei 2021 masih tercatat 100% pada level Rendah.
Indeks cuaca kebakaran (FWI) merupakan angka peringkat intensitas kebakaran, yang dapat digunakan sebagai angka indeks secara umum dari sistem peringkat bahaya kebakaran.
Grafik indeks cuaca kebakaran (FWI) di Stasiun Klimatologi Palembang dari tanggal 1 Januari hingga 30 Mei 2021menunjukkan bahwa persentase indeks cuaca kebakaran pada levelRendah sebesar 51.0%,level Sedang sebesar 44.4%, level Tinggi sebesar 4.6%, dan pada level Ekstrim sebesar 0.0%. Untuk bulan Mei, indeks FWI tercatat pada level Rendah sebesar 45.2%, level Sedang sebesar 51.6%, level Tinggi sebesar 3.2%, dan pada level Ekstrim sebesar 0.0%.