Evaluasi Tingkat Bahaya Kebakaran Bulan Januari 2023
Indeks bahan bakar halus (FFMC) merupakan suatu indikator mudah-tidaknya serasah (sampah hutan) terbakar dan bahan bakar lainnya yang diintegrasikan/dihubungkan dengan pengaruh cuaca pada beberapa hari sebelumnya. Kode ini dipengaruhi oleh empat unsur cuaca, yaitu: curah hujan, suhu, kelembapan relatif dan kecepatan angin.
Grafik indeks bahan bakar halus (FFMC) di Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan pada 1 Januari sampai dengan 31 Januari 2023 dapat dilihat bahwa persentase kejadian indeks FFMC (Indeks bahan bakar halus) pada level Rendah 3.2%, level Sedang 54.8%, level Tinggi 38.7%, dan level Ekstrem 3.2%.
Indeks kekeringan (DC) merupakan peringkat rata-rata kadar air dari bahan organik di bawah permukaan. Kode ini merupakan suatu indikator yang sangat berguna dalam penggunaan bahan bakar di hutan pada musim kering, termasuk jumlah kejadian asap pada lapisan bawah dan merupakan indikator terjadinya kabut asap. Kode ini dipengaruhi oleh dua unsur cuaca, yaitu: curah hujan dan suhu.
Grafik indeks kekeringan (DC) di Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan menunjukkan bahwa kejadian indeks kekeringan dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Januari 2023 tercatat 100.0% pada level Rendah.
Indeks cuaca kebakaran (FWI) merupakan angka peringkat intensitas kebakaran, yang dapat digunakan sebagai angka indeks secara umum dari sistem peringkat bahaya kebakaran.
Grafik indeks cuaca kebakaran (FWI) di Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Januari 2023 dapat dilihat bahwa persentase kejadian indeks cuaca kebakaran FWI pada level Rendah sebesar 87.1% dan level Sedang 12.9%.