Evaluasi Tingkat Bahaya Kebakaran Bulan Juni 2025
Sistem peringatan kebakaran hutan di Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan menggunakan tiga indikator utama. Ketiga indikator ini—Fine Fuel Moisture Code (FFMC), Drought Code (DC), dan Fire Weather Index (FWI)—masing-masing memiliki peran khusus dalam mendeteksi tingkat bahaya kebakaran berdasarkan kondisi cuaca dan kelembapan bahan bakar di hutan. Data terbaru dari Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan menunjukkan pola yang memerlukan perhatian khusus, terutama pada bulan Juni 2025 yang menandai peningkatan signifikan risiko kebakaran di wilayah tersebut.
Gambar 1. Indeks bahan bakar halus, indeks kekeringan dan indeks cuaca kebakaran Kota Palembang periode 01 Januari – 30 Juni 2025

Gambar 2. Indeks bahan bakar halus, indeks kekeringan dan indeks cuaca kebakaran Kota Palembang bulan Juni 2025

Indeks Bahan Bakar Halus (FFMC) berfungsi sebagai indikator seberapa mudah serasah dan bahan bakar halus di permukaan hutan dapat terbakar. Seperti kertas kering yang mudah terbakar, FFMC dipengaruhi oleh empat faktor cuaca: curah hujan, suhu, kelembapan relatif, dan kecepatan angin dari beberapa hari sebelumnya. Selama periode Januari hingga Juni 2025, distribusi FFMC menunjukkan 9.9% pada level Rendah, 44.8% pada level Sedang, 26.0% pada level Tinggi, dan 21.0% pada level Ekstrem. Namun, penurunan kondisi terjadi pada Juni 2025 dengan tidak ada kejadian level Rendah sama sekali, sementara level Ekstrem melonjak menjadi 53.3%, diikuti level Tinggi 26.7%, dan level Sedang 20.0%.
Indeks Kekeringan (DC) berperan sebagai pengukur kondisi kelembapan tanah di lapisan bawah permukaan, yang menentukan seberapa kering fondasi hutan. DC dipengaruhi oleh curah hujan dan suhu, bekerja seperti spons tanah yang semakin kering akan semakin mudah menyerap panas dan mempercepat penyebaran api. DC menunjukkan kondisi yang relatif stabil dengan 97.8% kejadian pada level Rendah dan hanya 2.2% pada level Sedang selama periode enam bulan pertama 2025. Meski demikian, bulan Juni menunjukkan sinyal peringatan dengan peningkatan level Sedang menjadi 13.3%, sementara level Rendah turun menjadi 86.7%.
Indeks Cuaca Kebakaran (FWI) adalah indikator komprehensif yang menggabungkan seluruh faktor cuaca untuk menentukan intensitas potensial kebakaran. Periode Januari-Juni 2025 menunjukkan kondisi yang cukup terkendali dengan 71.3% kejadian pada level Rendah, 24.3% pada level Sedang, dan hanya 4.4% pada level Tinggi. Namun, bulan Juni mengalami perubahan cukup signifikan dengan level Rendah turun drastis menjadi 33.3%, level Sedang naik menjadi 43.3%, dan yang paling mengkhawatirkan adalah level Tinggi yang melonjak menjadi 23.3%.
Pola yang terlihat dari ketiga indeks menunjukkan eskalasi risiko yang terkoordinasi pada Juni 2025. Pola peningkatan di ketiga indeks secara bersamaan mengindikasikan perlunya peningkatan kewaspadaan. Selain itu, diperlukan implementasi tindakan pencegahan, pengurangan resiko kebakaran hingga persiapan proses pemadamannya.