INFORMASI IKLIM DASARIAN PROVINSI SUMATERA SELATAN UPDATE 10 JULI 2023WASPADA PENURUNAN CURAH HUJAN PADA DASARIAN II JULI 2023 DI WILAYAH RENTAN KARHUTLA SUMATERA SELATAN

KONDISI TERKINI IKLIM SUMSEL
Curah hujan di wilayah Sumatera Selatan pada dasarian I Juli 2023 berada pada kategori Menengah (50-100 mm) hingga Tinggi (150-300 mm). Curah hujan Rendah (0-50 mm) terjadi di sebagian wilayah Sumatera Selatan bagian utara dan selatan. sementara Curah hujan Sangat Tinggi (>300 mm) terjadi di sebagian kecil Musi Rawas dan Lubuk Linggau.

Curah hujan tertinggi terukur di Pos Hujan eks SMPK Tegal Rejo, Kab. Musi Rawas (334.0 mm).

Sifat hujan pada dasarian I Juli 2023 di sebagian besar wilayah Sumatera Selatan berada pada kategori Atas Normal. Sementara sebagian kecil Empat Lawang, sebagian kecil Banyuasin, sebagian kecil Ogan Ilir, sebagian Palembang, sebagian kecil Musi Rawas Utara, dan sebagian Musi Banyuasin berada pada kategori Normal. kategori Bawah Normal terjadi di sebagian kecil Musi Banyuasin.

Monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) berturut-turut menunjukkan sebagian besar wilayah Sumatera Selatan mengalami Hari Tanpa Hujan dengan kriteria Sangat Pendek (1-5 hari) hingga masih mengalami hujan sampai dengan pemutakhiran data. Hari Tanpa Hujan dengan kriteria Pendek (6-10 hari) terjadi di beberapa wilayah antara lain sebagian kecil wilayah OKI, sebagian kecil wilayah OKU Selatan, sebagian kecil wilayah Empat Lawang, sebagian kecil wilayah Lubuk Linggau, sebagian kecil wilayah PALI, sebagian kecil wilayah Muara Enim, sebagian wilayah Palembang, dan sebagian Ogan Ilir bagian timur.

HTH terpanjang terukur di Pos Hujan Lubuk Linggau Timur 2 dan ARG Muara Beliti dengan panjang HTH selama 3 Hari.

KONDISI DINAMIKA ATMOSFER
Pada dasarian III Juni 2023, indeks ENSO (+0.89) El Nino Lemah, sedangkan Indeks IOD sebesar (+0.10) Netral. Diprediksi ada peluang El Nino pada semester II 2023 dengan level lemah-moderat, serta IOD diprediksi menuju indeks Positif hingga setidaknya Oktober 2023. Aliran massa udara di wilayah Indonesia didominasi oleh angin Timuran, Belokan dan pertemuan angin terjadi di sekitar ekuator pulau Sumatera dan Kalimantan. Pola siklonik terjadi di perairan sebelah barat Sumatra dan perairan sebelah utara Papua. Prediksi pada Dasarian I Juli 2023, dominasi angin Timuran akan terus berlangsung, kemudian Pertemuan dan belokan angin diprediksi terjadi di sekitar ekuator pulau Sumatra dan Kalimantan. Pola siklonik diprediksi terjadi di perairan sebelah barat Sumatera dan perairan sebelah utara Kalimantan Barat. Analisis pada dasarian III Juni 2023 menunjukkan MJO tidak aktif, kemudian diprediksi mulai aktif pada awal dasarian I Juli 2023 di fase 2 (Samudra Hindia). MJO aktif akan berkaitan dengan aktivitas konveksi/potensi awan hujan di wilayah Indonesia pada dasarian I Juli 2023. Analisis Perkembangan Musim Kemarau Dasarian III Juni 2023:Berdasarkan jumlah ZOM, sebanyak 60% wilayah Indonesia masuk musim kemarau. Wilayah yang sedang mengalami musim kemarau meliputi sebagian besar Aceh, sebagian besar Sumatera Utara, sebagian besar Riau, sebagian Bengkulu, sebagian besar Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung bagian selatan, sebagian Lampung, Banten, DKI Jakarta, sebagian besar Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Tengah bagian selatan, sebagian Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur bagian selatan, sebagian Gorontalo, Sulawesi Tengah bagian utara, sebagian Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara bagian selatan, sebagian Maluku Utara, dan Papua bagian selatan.

PELUANG CURAH HUJAN DASARIAN II JULI 2023
CH Rendah (0 – 50 mm) dengan peluang lebih dari 60% diprakirakan terjadi di sebagian besar wilayah Sumatera Selatan, kecuali di sebagian wilayah Banyuasin bagian selatan, Musi Banyuasin bagian barat, Musi Rawas Utara, Musi Rawas bagian barat, Lubuk Linggau, sebagian kecil Empat Lawang bagian selatan, Lahat bagian selatan, Pagar Alam, Muara Enim bagian selatan, OKU bagian barat, dan OKU Selatan bagian barat berpeluang kurang dari 70% diprakirakan terjadi CH Menengah (51 – 150 mm).

HIMBAUAN
Wilayah Sumatera Selatan pada umumnya telah memasuki musim kemarau, kecuali di wilayah Sumatera Selatan bagian barat. Curah hujan diprakirakan mengalami penurunan. Seiring dengan penurunan curah hujan, potensi Titik Panas (Hotspot) di wilayah Sumatera Selatan semakin meningkat. Masyarakat diharapkan waspada terhadap dampak yang dapat timbul selama musim kemarau, bijak dalam menggunakan air bersih, serta selalu menjaga lingkungan dari potensi bahaya kebakaran hutan dan lahan.

——— Iklim Menyejahterakan ———