Sumatera Selatan Memasuki Puncak Suhu Udara Maksimum, Waspada Dampaknya

Sebagaimana umumnya wilayah Indonesia lainnya, pola suhu udara di Sumatera Selatan memiliki dua puncak yaitu pada bulan April – Mei dan bulan September – Oktober.

Hal ini berkaitan dengan deklinasi matahari terhadap wilayah tropis yang secara praktis dikenal sebagai gerak semu matahari.

Puncak suhu tertinggi di Sumatera Selatan pada pada bulan September berkisar 33.3 °C.  Peningkatan suhu udara ini dikuti oleh kelembapan udara yang berkisar antara 65% – 75%.  Hal ini berdampak pada tingkat kenyamanan di mana kita akan merasa lebih panas dari suhu yang sebenarnya.

Tingkat kelembapan ini terkait langsung dengan naiknya suhu udara.  Jadi meski curah hujan mulai meningkat yang berarti membawa peningkatan uap air, namun laju penguapan menjadi lebih tinggi.

Puncak suhu maksimum pada September hingga Oktober ini diikuti oleh tercapainya suhu minimum di pagi hari.  Sehingga, pada dini hari kita akan merasakan udara yang lebih dingin  kemudian pada siang hari kita akan merasakan suhu udara yang lebih tinggi  dibanding dari bulan – bulan sebelumnya.

Kondisi ini akan lebih terasa jika hujan terjadi pada sore hari hingga malam hari.  Jika hujan terjadi pada siang hari akan membantu meningkatkan kelembapan udara harian dan sedikit menurunkan suhu pada siang hingga sore hari tersebut.

Himbauan

Tingkat kenyamanan yang kita rasakan berkait suhu tinggi menjadi berkurang karena adanya penurunan kelembapan udara.  Memperbanyak konsumsi air putih dapat memperbaiki rasa nyaman dan juga menghindarkan dari dehidrasi.

Antisipasi suhu dingin pada pagi hari dapat dapat dilakukan dengan menyesuaikan pakaian yang dikenakan.