Soil Moisture
Adalah alat ukur kandungan air dalam tanah (kelembapan tanah)
Kelembapan tanah adalah sejumlah kadar air yang terdapat diantara partikel – partikel yang terkandung di dalam matrix tanah. Kelembapan tanah permukaan adalah air yang berada di atas tanah setebal 10 cm. Dimana terdapat zona air yang tersedia untuk perakaran tanaman, berbeda dengan air tanah (ground water). Air tanah dijumpai di lapisan geologi tanah yang sangat dalam dari permukaan tanah, biasanya bermuara ke sungai di bawah tanah.
Kadar air tanah dinyatakan dalam ratio atau % (persen) VWC (Volumetric Water Content), dimana semua pori – pori tanah terisi air hingga nilai jenuh air. Kondisi kadar air tanah diperoleh dari sensor kelembapan tanah dan dipengaruhi juga oleh suhu udara. Pengukuran kadar air tanah volumetrik dilakukan setiap dasarian di Stasiun Klimatologi Palembang.
Alat ukur kelembapan tanah yang digunakan Stasiun Klimatologi Palembang adalah Soil Moisture TDR – 300. Komponen utama TDR – 300 yaitu GPS yang berfungsi untuk memetakan koordinat titik pengambilan sampel data dan Probe yang berfungsi sebagai sensor.
Prinsip kerja dari TDR – 300 yaitu dua probe yang sudah terpasang ditancapkan di tanah yang berfungsi mendeteksi intensitas air di dalam tanah (moisture) kemudian membaca resistansinya untuk mendapatkan nilai tingkat kelembapan.
Cara pengambilan data Soil Moisture type TDR – 300 :
- Pasang sensor paku (probe) pada alat Soil Moisture
- Sensor paku (probe) dikalibrasi : kalibrasi udara dan air
- Pasang GPS kemudian koneksikan ke data logger TDR – 300
- Tentukan berapa titik pengambilan sampel data di lapangan
- Data di olah menggunakan aplikasi Field Scout dengan hasil pemetaan volumetrik.