Evaluasi Tingkat Bahaya Kebakaran Bulan Februari 2023
Indeks bahan bakar halus (FFMC) merupakan suatu indikator mudah-tidaknya serasah (sampah hutan) terbakar dan bahan bakar lainnya yang diintegrasikan/dihubungkan dengan pengaruh cuaca pada beberapa hari sebelumnya. Kode ini dipengaruhi oleh empat unsur cuaca, yaitu: curah hujan, suhu, kelembapan relatif dan kecepatan angin.
Grafik indeks bahan bakar halus (FFMC) di Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan pada 1 Januari sampai dengan 28 Februari 2023 dapat dilihat bahwa persentase kejadian indeks FFMC (Indeks bahan bakar halus) pada level Rendah 3.2%, level Sedang 48.4%, level Tinggi 38.7%, dan level Ekstrem 9.7%. Untuk Bulan Februari 2023, indeks FFMC pada level Rendah sebesar 7.1%, level Sedang 32.1%, level Tinggi 21.4%, dan pada level Ekstrem 39.3%.
Indeks kekeringan (DC) merupakan peringkat rata-rata kadar air dari bahan organik di bawah permukaan. Kode ini merupakan suatu indikator yang sangat berguna dalam penggunaan bahan bakar di hutan pada musim kering, termasuk jumlah kejadian asap pada lapisan bawah dan merupakan indikator terjadinya kabut asap. Kode ini dipengaruhi oleh dua unsur cuaca, yaitu: curah hujan dan suhu.
Grafik indeks kekeringan (DC) di Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan menunjukkan bahwa kejadian indeks kekeringan dari tanggal 1 Januari sampai dengan 28 Februari 2023 tercatat 100% pada level Rendah. Untuk Bulan Februari, frekuensi kejadian indeks kekeringan tercatat 100.0% pada level Rendah.
Indeks cuaca kebakaran (FWI) merupakan angka peringkat intensitas kebakaran, yang dapat digunakan sebagai angka indeks secara umum dari sistem peringkat bahaya kebakaran.
Grafik indeks cuaca kebakaran (FWI) di Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan dari tanggal 1 Januari sampai dengan 28 Februari 2023 dapat dilihat bahwa persentase kejadian indeks cuaca
kebakaran FWI pada level Rendah sebesar 80.6%, dan level Sedang 19.4%. Untuk Bulan Februari, indeks FWI tercatat pada level Rendah sebesar 80.6%, pada level Sedang sebesar 19.4%, pada level Tinggi 0.0%, dan pada level Ekstrem sebesar 0.0%.