Audiensi BMKG Provinsi Sumatera Selatan dengan Walikota Palembang terkait Potensi Banjir



Pada hari Selasa, tanggal 12 Maret 2025, bertempat di ruang rapat Kantor Wali Kota Palembang, Wali Kota Palembang, Bapak Drs. Ratu Dewa, M.Si., menerima audiensi dari Koordinator BMKG Provinsi Sumatera Selatan sekaligus Kepala Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan, Bapak Dr. Wandayantolis, S.Si., M.Si., serta Kepala Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Bapak Siswanto, S.T., M.Si. Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, khususnya ancaman banjir yang disebabkan oleh peningkatan curah hujan serta dinamika pasang surut air Muara Sungai Musi.
Dalam audiensi ini, Dr. Wandayantolis menyampaikan analisis terkini mengenai Potensi Cuaca dan Iklim Ekstrem yang diperkirakan terjadi di Kota Palembang pada periode pertengahan hingga akhir Bulan Maret 2025. Berdasarkan data dan pemodelan iklim yang dimiliki BMKG, tren peningkatan curah hujan yang cukup signifikan berpotensi menyebabkan genangan hingga banjir di beberapa titik rawan. Selain itu, fenomena pasang surut air Muara Sungai Musi dapat memperparah dampak dari curah hujan tinggi, terutama di wilayah yang berada di sepanjang bantaran Sungai.
Wali Kota Palembang, Bapak Drs. Ratu Dewa, M.Si., menegaskan pentingnya kesiapsiagaan sejak dini dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana. Beliau menginstruksikan kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk dinas terkait, BPBD, serta aparat kecamatan dan kelurahan, untuk segera mengambil langkah-langkah strategis guna memitigasi dampak dari potensi banjir yang akan terjadi. Salah satu langkah yang harus dilakukan adalah pembentukan grup komunikasi yang melibatkan BMKG, instansi pemerintah daerah, serta pihak-pihak terkait lainnya. Melalui grup ini, BMKG dapat secara langsung menyampaikan informasi terkini mengenai perkembangan cuaca dan iklim, sehingga setiap pihak dapat merespons dengan cepat, tepat, dan efektif.
Bapak Wali Kota Palembang juga menekankan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat mengenai potensi cuaca ekstrem dan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko bencana. Beliau mengajak seluruh elemen masyarakat, baik dari sektor pemerintahan, swasta, maupun komunitas lokal, untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan terhadap perubahan kondisi cuaca yang dapat berdampak pada kehidupan sehari-hari.
Melalui koordinasi yang erat antara pemerintah daerah, BMKG, serta seluruh pemangku kepentingan, diharapkan upaya mitigasi dan respons terhadap ancaman banjir dapat dilakukan dengan lebih optimal.