Automatic Solar Radiation Station (ASRS)

Alat yang digunakan BMKG untuk mengetahui intensitas radiasi matahari yang jatuh pada permukaan bumi baik yang langsung maupun yang dibaurkan ke atmosfer. Alat ini akan mengukur langsung radiasi yang dihasilkan oleh sinar matahari tanpa terhalang awan.

Automatic Solar Radiation Station (ASRS)

Dalam atmosfer bumi terdapat bermacam-macam radiasi seperti :
1. Direct Solar Radiation (S) yaitu radiasi langsung dari matahari yang sampai ke permukaan bumi.
2. Radiation Difus (D) yang berasal dari pantulan-pantulan oleh awan dan pembauran-pembauran oleh partikel-partikel atmosfer.
3. Surface Raflectivity (r) yaitu radiasi yang berasal dari pantulan-pantulan oleh permukaan bumi.
4. Out Going Terrestial radiation (O), yaitu radiasi yang berasal dari bumi yang berupa gelombang panjang.
5. Back Radiation (B) yaitu radiasi yang berasal dari awan-awan dan butir-butir uap air dan CO2 yang terdapat dalam atmosfer.
6. Global (total) Radiation (Q)
7. Net Radiation (R)

Alat Automatic Solar Radiation System yang terdapat di Stasiun Klimatologi Palembang terdiri dari:

  • Pyranometer Diffuse (DHI) : mengukur rasdiasi matahari yang diterima bumi secara tidak langsung
  • Pyranometer Global (GHI) : mengukur radiasi total yang dipancarkan matahari, demgan mengukur densitas fluks radiasi matahari dalam satuan W/m2
  • Sensor Photosyntesis Active Radiation (PAR) : menangkap radiasi aktif fotosintesis, dengan menangkap jumlah cahaya yang tersedia untuk fotosintesos yang merupakan cahaya dalam kisaran Panjang gelombang 400-700 nm
  • Sensor Net Radiation : Mengukur kesetimbangan radiasi yang dipancarkan matahari dan radiasi matahari yang dipantulkan dari bumi, pada siang hari radiasi net bernilai positif sedangkan pada malam hari bersifat negative karena pada malam hati bumi tetap memancarkan radiasi yang masih tersimpan di permukaan bumi.
  • Sensor Radiasi Ultraviolet (UV) : Mencakup kisaran Panjang gelombang 100-400 nm. Sinar Ultraviolet terbagi menjadi 3 jenis yaitu, UVA, UVB dan UVC.