Dialog Interaktif: “Cuaca Panas Melanda Sumsel, Kurangi Aktivitas di Luar Ruangan”

Palembang, 21 Oktober 2025 – Dalam program Dialog Interaktif yang disiarkan langsung dari Studio RRI PRO I Palembang, dibahas fenomena suhu panas yang tengah melanda wilayah Sumatera Selatan. Tema yang diangkat kali ini adalah “Cuaca Panas Melanda Sumsel, Kurangi Aktivitas di Luar Ruangan”, menghadirkan dua narasumber, yakni Koordinator BMKG Sumatera Selatan, Dr. Wandayantolis, S.Si, M.Si, dan Dokter Umum Puskesmas Sabokingking Palembang, dr. Ravenia Dirgantari.

Dr. Wandayantolis menjelaskan bahwa puncak suhu panas maksimum di wilayah Sumatera Selatan umumnya terjadi dua kali dalam setahun, yaitu pada akhir April dan akhir Oktober. Kondisi suhu panas yang terasa semakin hebat dapat terjadi apabila tidak terjadi hujan selama lima hari berturut-turut. “Fenomena ini disebabkan oleh gerak semu matahari, di mana sudut kemiringan matahari menjauh dari utara sehingga wilayah di bagian selatan, termasuk Sumatera Selatan, menerima paparan sinar matahari lebih banyak,” jelasnya. Lebih lanjut, Dr. Wandayantolis menambahkan bahwa suhu panas akan mulai berkurang apabila intensitas hujan mulai meningkat. Masyarakat juga dapat memantau peta sebaran radiasi UV-A dan UV-B secara real-time melalui laman resmi bmkg.go.id.

Terkait dampak suhu panas di sektor pertanian, BMKG mengimbau agar para petani melakukan pengelolaan sumber daya air secara bijak dan menyusun skenario ketersediaan air selama periode kering. Dalam jangka panjang, perlu dikembangkan varietas tanaman yang tahan kekeringan sebagai bentuk adaptasi terhadap perubahan iklim dan kondisi ekstrem. Dalam kesempatan yang sama, Dr. Wandayantolis juga menegaskan pentingnya sinergi antara BMKG dengan sektor-sektor terdampak. “Setiap tahun BMKG selalu berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait dan menyediakan informasi prakiraan cuaca harian, dasarian (10 harian), bulanan, hingga musiman, agar dapat dimanfaatkan untuk perencanaan dan mitigasi sektor-sektor yang terdampak,” ujarnya.

Melalui dialog ini, BMKG Sumatera Selatan mengimbau masyarakat untuk membatasi aktivitas di luar ruangan pada siang hari, menjaga kecukupan cairan tubuh, dan mewaspadai paparan sinar UV berlebih selama periode suhu panas ini.