Informasi Iklim Dasarian Provinsi Sumatera Selatan Update 31 Oktober 2022, Pada Periode Musim Hujan, Waspada Masih Berpotensi Terjadi Curah Hujan Tinggi Yang Dapat Menyebabkan Terjadi Bencana Hidrometeorologis Di Wilayah Sumatera Selatan

KONDISI TERKINI IKLIM SUMSEL
Curah hujan di wilayah Sumatera Selatan pada dasarian II Oktober 2022 umumnya berada pada kategori menengah hingga tinggi yaitu 150 – 300 mm. Curah hujan tertinggi di Pos Hujan Sungai Keruh Kab. Musi Banyuasin sebesar 218 mm. Sifat hujan pada dasarian III Oktober 2022 di wilayah Sumatera Selatan didominasi Sifat Hujan Atas Normal (AN) terjadi di sebagian besar wilayah Sumatera Selatan.
Sifat hujan Normal (N) sebagian besar wilayah Musirawas Utara dan Pagar Alam, sebagian kecil wilayah Musi Banyuasin, sebagian kecil Lubuk Linggau, sebagian kecil Empat Lawang, sebagian kecil Lahat, wilayah OKU, wilayah OKU Selatan, wilayah Muara Enim, wilayah OKU Timur, wilayah Prabumulih, wilayah OKI dan sebagian kecil Ogan Ilir. Sifat hujan Bawah Normal (BN) terjadi sebagian besar wilayah Musirawas, wilayah Lubuk Linggau, wilayah Empat Lawang, wilayah Lahat, wilayah Muara Enim, wilayah PALI dan sebagian besar wilayah OKU, sebagian kecil wilayah Musirawas Utara, Pagar Alam, sebagian kecil OKU Selatan, OKU Timur, sebagian kecil OKI dan sebagian kecil Banyuasin..

Monitoring Hari Tanpa Hujan Berturut-turut (HTH) menunjukkan Sebagian besar wilayah Sumatera Selatan mengalami hujan sampai dengan pemutakhiran data terakhir.
Wilayah Sumatera Selatan yang mengalami HTH Sangat Pendek (1-5) terjadi sebagian besar wilayah Lubuk Linggau, sebagian kecil wilayah Musirawas Utara, wilayah Kab.Musirawas, wilayah Kab. Muara Enim, wilayah Lahat, wilayah Kab. OKI wilayah Kab. wilayah Ogan Ilir dan wilayah OKU Selatan, serta sebagian wilayah Pagar Alam.
Pendek (6-10 hari): sebagian wilayah Lahat, sebagian kecil wilayah Muara Enim dan wilayah PALI.

KONDISI DINAMIKA ATMOSFER
Pada dasarian II Oktober 2022 Indeks ENSO menunjukkan kondisi La Nina Lemah hingga La Nina Moderat. BMKG memprakirakan kondisi La Nina berpotensi terus berlangsung hingga Des 2022-Feb 2023 kemudian berangsur menuju kondisi Netral. Indeks IOD menunjukkan kondisi IOD Negatif. BMKG memperkirakan kodisi IOD Negatif berpotensi terjadi hingga Februari 2023 dan sebagian besar pusat layanan iklim lain memperkirakan kondisi IOD akan cenderung Negatif hingga akhir tahun 2022.

Analisis pada tanggal 20 Oktober 2022 menunjukkan MJO aktif di fase 6 (Western Pacific) dan diprediksi tetap aktif hingga akhir dasarian III Oktober 2022, kemudian kembali tidak aktif pada dasarian I November 2022. Prediksi anomali OLR secara spasial menunjukkan potensi pertumbuhan awan di wilayah Indonesia pada dasarian III Oktober 2022 masih berpeluang terjadi, namun pada dasarian I November, potensi pertumbuhan awan di wilayah Indonesia mulai berkurang.

PELUANG CURAH HUJAN DASARIAN I November 2022
Peluang lebih dari 20% terjadi CH Rendah (0-50 mm): sebagian kecil wilayah Lubuklinggau bagian utara, OKU Selatan bagian selatan hingga timur dan OKI bagian selatan.
Peluang lebih dari 60% terjadi CH Menengah (50-150 mm): sebagian besar wilayah Sumatera Selatan.
Peluang lebih dari 20% terjadi CH Tinggi (150-300 mm): sebagian kecil wilayah Musi Banyuasin bagian barat, Musirawas Utara bagian timur, Musirawas bagian utara, Banyuasin bagian tengah, Muara Enim bagian utara dan OKU Selatan bagian barat.
Peluang terjadi CH Sangat Tinggi (>300 mm): tidak ada.

HIMBAUAN
Pada musim hujan yang diprediksi masih atas normal ini, masyarakat diharapkan untuk selalu berhati-hati dengan adanya hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang, serta selalu menjaga kebersihan sanitasi dan lingkungan sekitar.

Iklim Menyejahterakan

Info lengkap:

🌐 http://iklim.sumsel.bmkg.go.id/
☎️ 0711-810831
📧 staklim.sumsel@bmkg.go.id
Instagram: bmkg.staklimsumsel
Twitter: staklimsumsel
Facebook: staklim.sumsel
WA 0811-78-96223

Palembang, 01 November 2022

Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan
ttd
Wandayantolis