Lysimeter
Lysimeter merupakan peralatan yang digunakan untuk mengukur evapotranspirasi sebidang tanah bervegetasi secara langsung. Laju evapotranspirasi/evapotranspirasi potensial menggambarkan jumlah air yang hilang dari badan air karena adanya vegetasi. Faktor yang mempengaruhi evapotranspirasi mencakup tahap pertumbuhan tanaman, persentase tanah yang tertutup vegetasi, radiasi matahari, kelembapan udara, temperatur dan angin. Keberadaan vegetasi dapat menjaga jumlah air tanah karena aliran permukaan dan perkolasi dihambat sehingga memberikan waktu bagi tanah untuk menyerap dan menahan air dari presipitasi.
Pengukuran evapotranspirasi potensial meliputi penguapan yang berasal dari tanaman dan tanah. Bila tanah tersebut terjaga lembabnya (atau hampir mendekati kapasitas lapang sehingga airnya tak terbatas) oleh penambahan air dan tertutup penuh oleh vegetasi (idealnya petakan rumput). Dikarenakan vegetasi dan tanah terkurung dalam lysimeter, maka pengukuran evapotranspirasi dapat dilakukan dengan air yang masuk dari curah hujan dan air yang ditambahkan. Sedangkan air yang keluar dari air perkolasi dari air yang telah diterima. Ada beberapa jenis lysimeter di antaranya: Lysimeter drainase, Lysimeter thornwaite, dan Lysimeter timbangan. Lysimeter drainase pada prinsipnya dibuat dari bejana yang ditanam di dalam tanah. Lysimeter yang dibuat oleh BMKG adalah bejana yang terbuat dari plat baja dengan ukuran Panjang: 100 cm; Lebar: 100 cm; tinggi rusuk terpanjang: 150 cm; tinggi rusuk terpendek: 135 cm.
Bagian-bagian Lysimeter ditunjukkan oleh Gambar 1, yang terdiri dari:
- Pipa
- Rumput atau tanaman penghisap
- Pipa untuk memasukkan pompa penghisap
- Dinding Lysimeter
- Kasa Plastik atau Kawat
- Batu Kerikil Berdiameter 2.5-3 cm
Pengukuran air perkolasi dilakukan dengan mengalirkan air melalui pipa yang dipasang pada bagian dasar bejana atau dengan pompa penghisap. Bila menggunakan pompa penghisap maka diperlukan dua buah pipa yang ditancapkan pada dua sudut atau sisi lysimeter. Satu pipa ditancapkan sampai kepada lantai saringan (sebagai ventilator) dan yang satu lagi ditancapkan ke lantai paling dasar untuk menghisap air keluar.
Evapotranspirasi dalam periode 24 jam yang dinyatakan dalam mm, dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
PE = H + S – Pk – P
Keterangan:
PE : Evapotranspirasi H : Curah Hujan S : Air Siraman Pk : Air Perkolasi P : Jumlah air untuk penjenuhan tanah sampai tercapai kapasitas lapang
Sumber: Lampiran I Peraturan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Pengamatan dan Pengelolaan Data Iklim di Lingkungan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.